Jumat, 05 Desember 2014

KJ. 27 MESKI TAK LAYAK DIRIKU

1. Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu
dan kar’na kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, padaMu.

2. Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela,
darahMulah pembasuhnya; ‘ku datang, Tuhan, padaMu.

3. Terombang-ambing, berkeluh, gentar di kancah kemelut,
ya Anakdomba Allahku, ku datang kini padaMu.

4. Sebagaimana adaku celaka, buta dan kelu;
segala apa yang perlu ‘ku dapat dalam diriMu.

5. Sebagaimana janjiMu menyambut dan membasuhku,

ya Anakdomba yang kudus, ‘ku datang kini padaMu.

KJ. 26 MAMPIRLAH, DENGAN DOAKU

1. Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus
Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jala t’rus.

2. Di hadapan takhta rahmat aku menyembah
tunduk dalam penyesalan. Tuhan tolonglah!
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jala t’rus.

3. Ini saja andalanku: jasa kurbanku
Hatiku yang hancur luluh buatlah sembuh.
Yesus, Tuhan, dengar doaku;
Orang lain Kauhampiri, jangan jala t’rus.

4. Kaulah Sumber penghiburan, Raja hidupku.
Baik di bumi baik di sorga, siapa bandingMu?
Yesus, Tuhan, dengar doaku;

Orang lain Kauhampiri, jangan jala t’rus.

KJ. 25 YA ALLAHKU, DI CAH’YAMU

1. Ya Allahku, di cah’yaMu tersingkap tiap noda.
Kau lihatlah manusia penuh lumuran dosa.

2. Di cah’yamu mesti redup semarak bintang-bintang;
kemanakah manusia? Dosanya tak terbilang.

3. KepadaMu tujuanku! Kau tak membuang aku.
PutraMulah selamanya Jalanku ke takhtaMu.

4. Ya amin, ya, di Golgota ditanggungNya dosaku
dan darahNya yang mulia menghapus aib jiwaku.

5. Ya Tuhanku, percayaku kiranya Kautumbuhkan,

hingga teguh di kasihMu yang baik kulakukan.

KJ. 24a ; 24b DARI LEMBAH SENGSARAKU

KJ 24a
 1. Dari lembah sengsaraku ‘ku berseru, ya Tuhan!
Dengarlah suara hambaMu, dosaku pun kabulkan!
Jikalau kesalahanku terus teringat olehMu,
Tak dapat ‘ku bertahan.

2. Namun, ya Tuhan, padaMu terdapat pengampunan;
kesalahanku Kautebus, kasihMu Kautumjukkan.
Tiada insan yang benar, tetapi rahmatMu yang besar:
Terpujilah namaMu!

3. ‘Ku menantikanMu teguh, rahmatMu kudambakan;
tak kuandalkan jasaku, firmanMu kuharapkan.
Lebih dari pengawal pun menunggu fajar bertekun,
Kutunggu Dikau, Tuhan!

4. Hai Israel, berharaplah kepada Tuhan saja!
Maha Pengasih Dialah, Penolong kaum percaya.
UmatNya dibebaskanNya dari segal dosanya;
Dib’riNya hidup baru!

KJ 24b 
Dari lembah sengsaraku ‘ku berseru, ya Tuhan!
Dengarlah suara hambaMu, doaku pun kabulkan!

Jikalau kesalahanku terus teringat olehMu, tak dapat ‘ku bertahan

KJ. 23 YA ALLAH BAPA

1. Ya Allah Bapa di sorga mahatinggi, puji sembah dan syukur bagiMu.
Mahabesar, mulia namaMu dan kuasaMu kekal selamanya.

2. Aku berlutut dan dosa kupanjatkan, ‘ku bertelut memohon rahmatMu;
ampunilah segala dosaku dan limpahkanlah berkat anugerah.

3. Aku naikkan puji dan doa ini demi nama Tuhanku Penebus,

Putra kekal, abadi dan kudus, Jurus’lamat dan Raja semesta.

KJ. 22 MARI BERSUKARIA DATANG KEPADANYA



Mari bersuka ria datang kepadaNya, datang kepadaNya.

Mari menyanyi, mari menari, mari memuji.

MARTIN LUTHER (1483-1546)

Seseorang boleh menjadi terkenal asal ia tetap berpegang pada prinsip, yakni tidak "plin-plan", artinya sebentar mengambil keputusan yang ini lalu berubah lagi. Tokoh yang cocok dan layak kita teladani adalah Martin Luther. Ia setia dan tetap setia walaupun jiwanya terancam. Inilah pengharapan kita bersama. Mari, biarlah melalui tulisan ini kita boleh lebih mengenal lebih jauh seorang Tokoh Reformator yakni Martin Luther dan sekaligus meneladaninya.

        Martin Luther dikenal sebagai seorang tokoh reformator gereja di Jerman pada abad XIV. Ayahnya Hans Luther dan ibunya Margaretha Lindemann. Gerakan reformasi yang diusahakannya telah menyebabkan berdirinya sebuah gereja lain di samping Gereja Katolik Roma, yaitu Gereja Lutheran.
        Luther dilahirkan 10 November 1483 dalam sebuah keluarga petani di Eisleben, Thuringen, Jerman. Pada tanggal 11 November 1483 ia dibaptiskan dan diberi nama Martinus sesuai dengan nama orang kudus. Keluarga Luther adalah keluarga yang saleh seperti biasanya golongan petani di Jerman. "Saya anak seorang petani, ayah saya, nenek, dan moyang saya adalah petani-petani tulen." Demikianlah Luther pernah berkata kepada para sarjana, teman-temannya. Dan ciri-ciri anak petani itu tidak pernah lepas dari dirinya, baik secara lahiriah maupun secara rohani.
        Pada tahun 1501 Luther memasuki Universitas Erfurt, suatu universitas yang terbaik di Jerman pada masa itu. Di sini ia belajar filsafat, theologia skolastik serta untuk pertama kalinya Luther membaca Alkitab Perjanjian Lama yang ditemukannya dalam perpustakaan tersebut. Orang tuanya menyekolahkan Luther pada sekolah ini untuk mempersiapkan dirinya memasuki falkutas Hukum, supaya nantinya dapat menduduki pangkat yang tinggi. Namun pada umur 25 tahun, tepatnya tanggal 2 Juni 1505 Luther memutuskan studinya untuk menjadi biarawan.
        16 Juli 1505 Martin Luther mulai memasuki biara di Erfurt dengan didukung oleh sahabat-sahabatnya, sedangkan orangtuanya tidak menyetujuinya. Di dalam biara ia berusaha mematuhi dengan keras segala peraturan-peraturan yang ada. Ia paling rajin berdoa dan pernah berpuasa sampai pingsan. Ia mengaku dosanya sekurang-kurangnya sekali seminggu. Pada setiap waktu ibadah doa, Luther mengucapkan doa duapuluh tujuh kali Doa Bapa Kami dan Ave Maria. Luther membaca Alkitab dengan rajin dan teliti. Semuanya itu diperbuatnya dalam rangka untuk mencapai kepastian tentang keselamatannya. Sebenarnya Luther mempunyai pergumulan yang cukup berat, yakni bagaimana memperoleh seorang Allah yang Rahmani. Gereja mengajar bahwa Allah adalah seorang hakim yang akan menghukum orang yang tidak benar dan melepaskan orang benar. Luther merasa bahwa dirinya tidak mungkin benar dan pasti mendapatkan hukuman dari Allah.
        Pemimpin biara yang cukup bijaksana dan penuh pengertian, Johannes Von Staupitz, mendorong Martin untuk tetap setia di dalam panggilannya. Staupitz melihat dalam diri Martin ada tersirat suatu gambaran penuh pengharapan, karena orang ini akan menjadi seorang pembaharu yang luar biasa. Pada tanggal 2 Mei 1507, Luther ditahbiskan menjadi Imam. Kedua orang tuanya hadir dalam acara tersebut, serta menerima ekaristi yang pertama yang dilayani Martin Luther.
        Pemimpin Biara Staupitz mengirim Luther untuk kembali melanjutkan sekolah teologi di Wittenberg, sambil mengajar mata kuliah Filsafat Moral. Itulah sebabnya Luther dipindahkan ke Biara Agustinus di Wittenberg pada tahun 1508; namun pada tahun berikutnya kembali ke Erfurt untuk mengajar Dogmatika. Tahun 1512 Luther menerima gelar Doktor dan ia menjadi seorang profesor yang mengajar mata kuliah kitab Mazmur, kitab Roma, kitab Galatia dan kitab Ibrani. Kitab-kitab ini merupakan dasar pembentukan pemikiran dan watak bagi seorang reformator.
        Secara khusus ketika Luther menyelidiki kitab Roma terutama Roma 1:16-17, ia menemukan bahwa kebenaran Allah itu tidak lain adalah Ia mau menerima orang-orang berdosa serta yang menyesali dosanya, tetapi Allah akan menolak orang-orang yang menganggap dirinya benar. Kebenaran Allah adalah sikap Allah terhadap orang-orang berdosa yang membenarkan manusia yang berdosa karena kebenaran-Nya. Tuhan Allah mengenakan kepada manusia berdosa kebenaran Kristus, oleh sebab itu Tuhan Allah memandang orang-orang berdosa sebagai orang benar. Melalui penemuannya ini akhirnya Luther menulis: "Aku mulai sadar bahwa kebenaran Allah itu harus disambut dengan iman. Injillah yang menyatakan kebenaran Allah itu, yakni kebenaran yang harus dikerjakannya sendiri. Dengan demikian Tuhan yang Rahmani itu membenarkan kita dengan anugerah dan iman saja. Aku seakan-akan diperanakkan kembali dan pintu Firdaus terbuka bagiku. Pandanganku terhadap seluruh Alkitab berubah sema sekali karena mataku sudah celik sekarang." Pernyataan ini disampaikan dalam memberi ceramah-ceramah kuliahnya.
        Sebenarnya hasil penemuan dari Luther ini bukanlah merupakan pencetus gerakan Reformasinya, tetapi yang menjadi pencetusnya justru adanya penjualan Surat Indulgensia pada masa kekuasaan Paus Leo X untuk pembangunan gedung Rasul Petrus di Roma dan pelunasan hutang Uskup Agung Albrech dari Mainz. Dengan membeli Surat Indulgensia (Surat Penghapusan Siksa/Dosa), seseorang yang telah mengaku dosanya dihadapan imam tidak dituntut lagi untuk membuktikan penyesalannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan para penjual surat ini melampaui pemahaman teologis, mereka mengatakan pada saat uang berdering di peti, jiwa akan melompat dari api penyucian ke surga, bahkan dikatakan juga bahwa Surat Indulgensia itu dapat menghapus dosa manusia.
        Sebagai seorang hamba Tuhan dan teolog, Luther merasa bertanggung-jawab terhadap penyalahgunaan firman Tuhan. Itulah sebabnya ia menentang keras Surat Indulgensia itu. Untuk maksud itu maka Luther merumuskan 95 Dalil dan ditempelkannya di depan pintu gerbang gereja istana Wittenberg, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1517. Tanggal ini yang kemudian oleh para reformatoris disebut sebagai Hari Reformasi. Dalam waktu sebulan, semua dalil yang dirumuskan oleh Luther telah tersebar di seluruh negeri Jerman, dengan demikian Surat Indulgensia tidak berlaku lagi. Biang keladi yang dituduh oleh Paus Leo X adalah Luther, sebab dialah kunci yang menyebabkan orang-orang tidak percaya pada Surat itu. Paus dengan tegas menuntut agar Luther segera mencabut kembali dalil-dalilnya, dan Luther dicap sebagai pencetus pengajaran yang sesat. Namun Luther tetap mempertahankan prinsipnya, sehingga ia terancam akan dibunuh.
        Sementara itu Raja Friedrich dan Universitas Wittenberg berusaha keras untuk membela Luther, oleh sebab itu mereka meminta agar Luther diperiksa di Jerman, dan permintaan mereka itu dikabulkan. Paus kemudian mengutus Cajetanus untuk memeriksa Luther (1518). Cajetanus mengutus orang-orangnya untuk membujuk dan meminta Luther supaya mencabut semua dalil-dalilnya, tetapi Luther tetap tidak mau. Utusan Cajetanus mengatakan: "hanya enam huruf saja yang harus diucapkan oleh Luther yakni revoco, artinya saya mencabut kembali." Luther menjawab mereka, "Bagiku kebenaran lebih penting dari segala-galanya."
        Gerakan yang diperjuangkan oleh Luther tetap berjalan. Banyak kota dan wilayah Jerman memihak pada Luther dan bahkan terkenal di luar negeri. Kaum Humanis dan para petani di Jerman tetap manaruh simpati kepada Luther. Perdebatan teologis itu seyogianya dilakukan lebih awal namun tidak terlaksana. Perdebatan itu baru terjadi pada Juni 1519, di Leipzig. Dalam perdebatan ini Luther berhadapan dengan Johann Eck. Dalam perdebatan yang dilakukan ini Luther mengatakan bahwa Paus-paus tidak bebas dari kesalahan-kesalahan. Konsili sendiri juga tidak terluput dari berbagai kesalahan. Luther menunjuk kepada Konsili Constanz yang memutuskan hukuman mati dibakar atas Johanes Hus. Johann Eck menuduh Luther sebagai pengikut Johanes Hus. Dalam perdebatan ini sudah bergeser dari surat Penghapusan Dosa ke kekuasaan Paus. Menurut Luther yang berkuasa di kalangan orang-orang Kristen bukanlah Paus atau konsili, tetapi hanya firman Allah. Dan saat ini Luther telah siap menerima kutukan dari Paus.
        Sementara Luther menanti saat-saat kutukan dari Paus ia sempat menulis banyak karangan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan 95 dalil yang ditempelkan di pintu gerbang gereja istana Wittenberg. Di antara sejumlah karangannya yang cukup penting adalah:
1. Kepada Kaum Bangsawan Kristen Jerman tentang perbaikan masyarakat Kristen
Dalam buku ini Luther menyerang dan menolak habis-habisan apa yang disebut tiga tembok Yerikho dari Paus. Maksudnya Paus berkuasa atas kaum awam, Paus saja yang berhak menafsirkan Alkitab dan hanya Paus saja yang berhak memegang konsili. Luther mengatakan seseorang yang sudah percaya kepada Kristus mempunyai tiga jabatan imamat yakni Raja, Imam dan Nabi. Tidak ada bedanya Paus, Imam dan Nabi dengan raja, bangsawan, tukang-tukang dan para petani. Hanya ada satu tubuh dan Kristus sebagai Sang Kepalanya.
       
2. Pembuangan Babel untuk Gereja
Buku ini ditujukan untuk sarjana, teolog dan pejabat gereja. Tulisan ini terutama membahas tentang sakramen-sakramen. Menurut Luther ketujuh sakramen yang ada di dalam Gereja Katolik Roma menawan seorang Kristen sejak kecil sampai ke liang kubur. Padahal menurut firman Tuhan hanya ada dua sakramen yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus yakni Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Luther menolak ajaran Transsubstansiasi. Ia mengajarkan tentang koexistensi dalam tubuh dan darah Kristus, dengan dan di bawah roti dan anggur. Keduanya sungguh-sungguh hadir namun yang satu kelihatan dan yang lainnya tidak kelihatan. Luther menggantikan ajaran transsubstansiasi dengan ajaran ko-substansiasi.

3. Kebebasan Seorang Kristen
Ini adalah buku Etika. Luther merumuskan kebebasan Kristen dengan dua rumusan yang tampaknya bertentangan sebagai berikut: "Seorang Kristen adalah bebas dari segala ikatan dan bukanlah hamba siapapun; seorang Kristen adalah terikat kepada segala sesuatu dan hamba kepada semua orang." Orang Kristen itu bebas dari hukum atau Taurat apapun dan tidak terikat pada peraturan yang dikeluarkan oleh siapapun, namun kebebasan itu bukanlah kebebasan dari Kristus, tetapi kebebasan dalam Kristus.

        15 Juni 1520, surat resmi dari Paus dikeluarkan untuk meminta supaya Luther mencabut segala pandangannya dalam tempo 60 hari. 10 Desember 1520, Luther membakar surat resmi yang dikeluarkan oleh Paus. Tindakan ini merupakan pemutusan hubungan dengan Gereja Katolik Roma. Kemudian keluarlah surat kutukan dari Paus pada tanggal 3 Januari 1521, dan sekarang Luther berada di bawah kutukan gereja.
        Bulan April 1521 Kaisar Karel V mengadakan rapat di kekaisaran Worms. Martin Luther diundang untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatannya berikut juga karangannya.
        18 April 1521 Luther mengadakan pembelaan diri. "Maukah engkau menarik kembali buku-buku yang telah engkau akui sebagai karanganmu itu?" tanya Von der Ecken. Lalu Luther dengan suara tegas dan penuh keberanian menyampaikan pidato pembelaannya. "Pertama-tama saya minta maaf karena saya tidak menyebut gelar-gelar yang Anda miliki, sebab saya berasal dari suatu biara yang tidak mengetahui banyak tentang hal-hal itu. Buku-buku yang saya tulis itu terutama berisi hal-hal yang membangun, membina iman dan kesusilaan. Baik teman maupun lawan, sependapat bahwa semua ini adalah buku-buku yang baik. Jadi adalah merupakan hal yang sangat bodoh bila saya menarik buku-buku itu kembali."
        25 Mei 1521 dikeluarkanlah Edik Worms yang isinya antara lain, "Luther dan para pengikutnya dikucilkan masyarakat, semua buku-buku Luther harus dibakar dan Luther harus ditangkap dan dibunuh oleh siapapun dan di manapun juga."
        Tatkala Luther melintasi hutan, tiba-tiba saja ia disergap oleh pasukan kuda yang bersenjata. Luther kemudian dibawa dan disembunyikan di Puri Wartburg atas perintah Frederick yang budiman. Luther tinggal di sini kurang lebih sepuluh bulan dengan memakai nama samaran Junker Georg. Di Puri Wartburg ini Luther menyelesaikan karyanya yang lain yakni terjemahan Perjanjian Baru dari Bahasa Yunani ke dalam bahasa Jerman. Sementara Luther bersembunyi terjadi huru hara di Wittenberg, Carlstads muncul dan menilai apa yang dilakukan oleh Luther bukan berusaha menghapus segala sesuatu yang berbau Katolik Roma. Ia juga memprotes hidup membiara yang menganjurkan para biarawan tidak boleh menikah. Perubahan-perubahan ini memang didukung oleh Luther, tetapi kemudian Carlstads dipengaruhi oleh nabi-nabi dari Zwickau yang sifatnya radikal dan merusak. Mereka menyerang gereja-gereja dan altar-altarnya dihancurkan. Huru-hara ini tidak dapat dikendalikan oleh Frederick yang budiman.
        Peristiwa ini didengar oleh Luther dan ia secepatnya datang kembali ke Wittenberg. Ia memulainya dengan jalan berkhotbah selama seminggu penuh untuk menentramkan suasana kacau itu. Menurut Luther Reformasi gereja tidak dapat dilakukan dengan kekerasan seperti ini. Luther mengecam keras apa yang dilakukan Carlstads, menghardiknya sehingga Carlstads mengungsi ke Swiss.
        Mei 1525, Luther meminang Catharina Von Bora sebagai istrinya. Pertalian cinta kasih sepasang suami istri ini bertambah berat tatkala pada tanggal 7 Juli 1526 lahir seorang anak laki-laki. Luther menyambut anaknya Luther Jr, dengan penuh sukacita "Sudah datang seorang Luther kecil!"
        Reformasi yang diperjuangkan Luther menghasilkan gereja yang disebut Protestan, ada yang mengatakan karena Luther mengadakan protes. Gereja-gereja yang beraliran Lutheran saat ini tersebar di seluruh penjuru dunia. Semangat Luther, seharusnya menjadi semangat setiap orang-orang percaya. Keberanian Luther seharusnya menjadi keberanian setiap kita. Kesetiaan Luther seharusnya juga dimiliki oleh orang-orang Kristen masa kini.
        Tahun 1537 Luther kembali mengarang suatu karangan yang menguraikan pokok-pokok iman gereja Reformatoris. Untuk keperluan jemaat dan para pendeta Luther juga mengeluarkan buku Katekismus Kecil dan Katekismus Besar. Marin Luther dipanggil ke sisi-Nya pada tanggal 18 Februari 1546 dalam usianya yang ke 62 tahun di Eisleben.
        Motto pelayanan Luther yang luar biasa adalah: "Aku tidak akan mati, tetapi hidup dan memberitakan karya-karya Tuhan."
        Inilah pengajarannya, inilah hidupnya dan inilah berita yang disampaikannya. Memang kita tidak menghormati Luther sebagai orang yang aneh atau luar biasa, sebab sesungguhnya ia memang orang biasa yang Tuhan percayakan kepadanya tugas yang luar biasa. Tetapi saya yakin kita tetap mau mendengarkan kesaksiannya dan sejalan dengan apa yang diucapkan Melanchton, "Berterima kasih kepada Doktor Martin Luther yang terhormat itu, karena ia telah mengajarkan Injil yang benar itu kepada kita."

Sumber: Majalah Suara Sinode Gereja Kristen Abdiel Edisi 9, Oktober 2001


Minggu, 06 Juli 2014

KJ. 21 HARI MINGGU, HARI YANG MULIA

1. Hari Minggu, hari yang mulia, itu hari Tuhanku.
Ia bawa rasa bahagia masuk dalam hatiku.
Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.
Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

2. Hari Minggu hari istirahat bagi badan yang letih
Firman Tuhan turun bawa nikmat untuk hati yang sedih.
Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.
Hari Minggu, hari Tuhan, hari suci dan teduh.

KJ. 20 O HARI ISTIRAHAT

1. O Hari Istirahat, ceria dan cerah, pelipur hati hasrat,
o hari mulia! Bernyanyilah semua bersatu menyembah:
“Kudus, kudus, kuduslah” kepada Yang Esa.

2. Padamu, Hari Ahad, terciptalah terang
dan Kristus, Jurus’lamat, t’lah bangkit dan menang;
padamu pun terjadi Roh Kudus diberi:
sempurna tiga kali terangmu berseri.

3. O Hari perteduhan di badai dunia,
bak taman penghiburan kausambut yang lelah,
bak sungai kau segarkan semangat yang gersang,
bak Nebo kau tempatnya melihat Kanaan.

4. Pun Hari Minggu ini panggilan terdengar
dan umat menghadiri kumpulan yang besar,
di mana Firma Tuhan menyuar yang gelap;
terhidang roti sorga dan air alhayat.

5. Sentosa Hari Tuhan membimbing umatNya
menuju perhentian, tempat sejahtera.
Terpuji Allah Bapa dan Putra TunggalNya
Dan Roh Pengantar Sabda, – Ketiga yang Esa !

KJ. 19 TUHANKU YESUS

1. Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia,
Kau kasihi, Kau Junjunganku, Bahagiaku yang baka.

2. Indah tamasya, indah sawah ladang, sunggu elok berseri;
yang lebih indah Kau, Tuhan Yesus: Engkau menghibur yang sedih.

3. Indah t’rang surya, indah sinar bulan, alam bintang yang megah;
Jauh lebih indah, Yesus, terangMu di sorga dan di dunia.

4. Indah kesuma, insan lebih indah pada masa mudanya;
bunga ‘kan layu, insan berlalu. Yesus kekal selamanya.

5. Apa yang indah dalam dunia ini nampak dalam diriMu.
Yang Mahaindah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku!

KJ. 18 ALLAH HADIR BAGI KITA

1. Allah hadir bagi kita dan hendak memb’ri berkat,
melimpahkan kuasa RohNya bagai hujan yang lebat.
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

2. Allah hadir, sungguh hadir di jemaatNya yang kudus;
biar kasih kurniaNya meyegarkan kita t’rus.
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

3. Allah hadir! O, percaya dan berdoa padaNya
gar kita dikobaarkan oleh nyala kasihnya.
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

4. Penebus, dengarkan kami yang padaMu berseru:
buka tingkap anug’rahMu, b’rikanlah berkat penuh!
Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

KJ. 17 TUHAN ALLAH HADIR

1. Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud disini.
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.
Marilah, umatNya, hatimu serahkan dalam kerendahan.

2. Tuhan Allah hadir, Yang dimuliakan dalam sorga siang – malam
“Suci, suci, suci” untuk selamanya dinyanyikan malak sorga.
Ya Allah, t’rimalah pujian jemaat beserta malaikat.

3. Kami menanggalkan hasrat sia – sia, keinginan manusia;
jiwa raga kami, hidup seluruhnya, Tuhan, kaulah yang empunya.
Dikaulah, Yang Esa, patut dimuliakan seberhana alam.

4. Raja yang mulia, biarlah hambaMu mengagungkan selalu,
hingga aku ini sungguh beribadat sama seperti malaikat,
dan benar mendengar firmanMu, ya Tuhan, agar kulakukan!

5. Kau bagai udara sumber kehidupan dan tempat gerak semua.
Laut tak tehingga, buatlah diriku layak menyelami Dikau:
Kau penuh dalamku, aku didalamMu: Kau kerinduanku!

6. Suraya Mahasuci biarlah cahyaMu hangat menyentuh wajahku.
Bagai kuntum bunga, bila disinari, memekar ke matahari,
‘ku telah berserah: biar Kau berkarya dalam segalanya.

7. Jadikanlah aku hamba bersahaja daalam damai dan sejaht’ra.
Sucikanlah aku, agar Kau kupandang dalam roh dan kebenaran.
Arahku padaMu: wajahMu kucari kin da abadi.

KJ. 16 YA KHALIK SEMESTA

1. Ya Khalik semesta, umatMu tolonglah memujiMu:
Bapa yang mulia, Kau Raja dunia; kami sujud sembah kepadaMu.

2. Firman dan Putera, mohon dengarkanlah yang berseru.
SabdaMu jadilah, RohMu turunkanlah! Tuhan, berkatilah jemaatMu!

3. Datang, ya Roh Kudus, dan hati umatMu yakinkanlah!
Dengan kuasaMu pimpin jemaatMu; b’ri sukacitaMu tinggal serta.

4. BagiMu, Yang Esa, kekal abadilah puji syukur!
Yang Mahamulia, b’ri kami s’lamanya dalam terang baka memujiMu!

KJ. 15 BERHIMPUN SEMUA

1. Berhimpun semua menghadap Tuhan dan pujilah Dia, Pemurah dan benar.
Berakhirlah segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar.

2. Hormati namaNya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuatNya.
Hendaklah t’rus syukurmu kaunyatakan di jalan hidupmu seluruhnya.

3. Berdoa dan jaga supaya jangan penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia tegaklah kemenangan dan dasarnya imanmu yang teguh.

KJ. 14 MULIAKANLAH TUHAN ALLAH

1. Muliakanlah Tuhan Allah, muliakan Tuhan Allah,
muliakan pimpinanNya dalam kasih sayangNya.

2. Kami datang kepadaMu, kami datang kepadaMu,
bersyukur sebulat hati, kar’na kasihMu besar.

3. Kau dekat dengan firmanMu, kau dekat dengan firmanMu,
Ya, berfirmanlah Tuhan, kami siap mendengar.

KJ. 13 ALLAH BAPA, TUHAN

1. Allah Bapa, Tuhan, dimuliakanlah namaMu!
Allah Bapa, Tuhan, dimuliakanlah namaMu!
Langit bumi ciptaanMu, kamipun anak-anakMu.
Datanglah dengan kasihMu!

2. Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes’lamatan,
Yesus Kristus, Tuhan, yang membawa kes’lamatan,
Lahir dalam dunia ini, mati tapi bangkit lagi,
Kaulah Jurus’lamat kami!

3. Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa.
Ya Roh Kudus, Tuhan, tolong kami lawan dosa;
Sucikanlah hati kami, b’rilah hidup yang sejati;
Tingallah bersama kami!

4. Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus,
Allah kami Yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus,
Kami datang menyembahMu, memasyhurkan kuasaMu.
Puji syukur kepadaMu!

KJ. 12 ANAK – ANAK, PUJILAH

1. Anak – anak, pujilah nama Tuhan yang Esa,
puji Bapa, Anak, Roh, Mahaesa!

2. Hari Minggu adalah hari suci bagiNya.
Puji Bapa, Anak, Roh, Mahaesa!

3. S’kolah Minggu inilah tempat baik memujiNya.
Puji Bapa, Anak, Roh, Mahaesa!

4. ‘Ku belajar firmanNya, agar tahu kehendakNya.
Puji Bapa, Anak, Roh, Mahaesa!

KJ. 11 ANAK – ANAK, MARI NYANYI

1. Anak – anak, mari nyanyi, riang dan gembiralah!
Puji Tuhan Mahakasih, kar’na murah hatiNya!
Pujilah namaNya! Haleluya!
Haleluya! Puji Tuhan s’lamanya!

2. Limpah ruah, tak terkira
kasih Allah nampaklah:
angkat syukur bagi Dia
dengan hati yang rendah!

3. Orang suci dan malaikat
nyanyi di hadapanNya;
juga suara anak – anak
ikut nyanyi beserta!

KJ. 10 PUJILAH TUHAN, SANG RAJA

1. Pujilah Tuhan, Sang Raja yang Mahamulia!
Segenap hati dan jiwaku, pujilah Dia!
Datang berkaum, brilah musikmu bergaung,
Angkatlah puji – pujian !

2. Pujilah Tuhan; segala kuasa padaNya!
Sayap kasihNya yang aman mendukung AnakNya!
Tiada ter’pri yang kepadamu dib’ri;
Tidakkah itu kaurasa?

3. Pujilah Tuhan yang bijak menggubah tubuhmu;
dalam kasihNya seluruh hidupmu tertuntun;
hatimu tahu: berulang kali engkau
oleh sayapNya terlindung.

4. Pujilah Tuhan yang dapat dan mau melakukan
jauh melebihi doamu dan yang kau rindukan.
Ingat teguh: Ia berkuasa penuh!
KasihNya t’rus kautemukan.

5. Pujilah Tuhan! Hai jiwaku, mari bernyanyi!
Semua mahluk bernafas, iringilah kami!
Puji terus Nama Yang Maha Kudus!
Padukan suaramu: Amin.

KJ. 9 PUJI, HAI JIWAKU, PUJI TUHAN

1. Puji, hai jiwaku, puji Tuhan selagi ada nafasmu!
Allahku patutlah ku agungkan sepanjang umur hidupku!
Hayatku Dia yang beri: Dia kupuji tak henti.
Haleluya, Haleluya

2. Jangan engkau pertaruhkan nasib
kepada insan yang fana.
Juga bangsawan yang paling baik
hilang bersama niatnya.
Hidup manusia lenyap,
Hanyalah Allah yang tetap.
Haleuya, Haleluya!

3. Jika penolongmu Allah Yakub,
betapa kau bahagia!
Ia penuhi pengharapanmu,
Tuhan seta s’lamanya.
Maha Pencipta dunia
Tak meninggalkan makhlukNYa.

4. Orang tertindas dibela haknya
dan orang lapar pun kenyang;
yang diperbudak dibebaskanNya,
mata si buta pun terang.
Orang tertunduk, bangunlah:
Tuhan tegakkan kaum lemah.
Haleluya,Haleluya!

5. Orang benar diberiNya kasih,
pun orang rantau amanlah;
yatim dan janda tegak kembali,
tapi penjahat kandaslah.
Tuhanlah Raja yang baka,
Bagimu, Sion, s’lamanya!
Haleluya, Haleluya!

KJ. 8 BAGIMU, TUHAN, NYANYIANKU

1. BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar’na setaraMu siapakah ?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu,
kidungku berkenan kepadaMu.

2. O tuntun aku ke PutraMu,
agar padaMu ‘ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku,
membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu
dan kuungkapkan dalam kidungku.

3. Beri berkatMu, Maha Tuhan,
gar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan
di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur,
bersama bala sorga bermazmur.

4. Doaku yang tak terucapkan,
Roh kudusMu yang mengungkapkannya
Dan bahwa aku anak Allah,
Roh kudus juga mengatakannya,
sehingga dalam Kristus, PutraMu,
‘ku berseru, “Ya Abba, Bapaku!”

5. Padaku RohMu mengajarkan
berdoa yang sesuai maksudMu;
ya Bapa, pasti Kaudengarkan
doaku dalam nama PutraMu:
di dalam Dia kuterimalah
karunia demi karunia.

6. Betapa aku bahagia
dan sukacita hatiku penuh:
‘ku yakin, Kau memperhatikan
semua yang kumohon padaMu.
Berkelimpahan pemberianMu,
Jauh melebihi perkiraanku.

7. Di dalam Kristus ‘ku terjamin:
Ia sendiri Perantaraku;
di dalam Dia “ya” dan “amin”
yang dalam Roh kuminta padaMu.
Kupuji Dikau kini dan kekal
kar’na bahagia itu kukenal

KJ.7 YA TUHAN, KAMI PUJI NAMAMU BESAR

1. Ya Tuhan, kami puji namaMu besar.
Ya Bapa, mahlukMu menyanyi bergemar.
Langit, buana, laut bersyukur semua
Malaikat segenap memuji Dikau jua.
KemuliaanMu tetap senantiasa.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Mahakuasa!

2. Para rasul di sorga kemuliaanMu
serta nabi dan martir mengagungkanMu.
G’reja yang t’lah menang dan yang diperjuangan
Mengaku namaMu, madahnya berkumandang.
Terpuji rahmatMu di bawah dan di atas.
Ya Bapa yang kekal, kasihMu tak terbatas!

3. Kristus di sisi kanan Allah, BapaMu,
di hari sangkakala akan menderu
memanggil kami pun menghadap arasy Tuhan,
o tolong, agar kami jangan di hukumkan,
kar’na telah Kau tanggung dosa semuanya;
olehMu kami damai dengan Allah Bapa.

4. Ya Roh Kudus, berilah iman yang teguh,
sucikan kami di persekutuanMu,
supaya kami jangan mengandalkan diri
dan janganlah sesat ke kanan dan ke kiri.
Ya Bapa, Putra, Roh, kiranya Kauberikan
Kepenuhan harapan yang kami nantikan.

KJ.6 HAI MASYHURKANLAH

1. Hai masyhurkanlah Allahmu yang kudus:
besar namaNya maklumkan terus.
Agungkanlah Dia yang jaya megah;
kekal dan mulia kerajanNya.

2. Yang Tinggi, Alhak di sorga baka
pun hadir dekat dengan abdiNya.
Nyanyikan jayaNya, hai umat kudus:
“Kekal Yesus Raja, kekal Penebus!”

3. Muliakanlah Sang Bapa kekal;
muliakanlah Sang Putra serta;
malaikat di sorga dengan bersujud
sembah Anakdomba yang mahakudus.

4. KepadaNyalah syukur abadi!
KepadaNyalah sembah tak henti,
Kuasa dan hikmat, pujian merdu,
Kemuliaan, hormat dan kasih penuh!

KJ.5 TUHAN ALLAH, NAMAMU

1. Tuhan Allah, namaMu kami puji dan masyhurkan;
isi dunia sujud di hadapaMu, ya Tuhan!
Bala sorga menyembah Dikau, khalik semesta!

2. Kerubim dan serafim memuliakan Yang Trisuci;
para rasul dan nabi, martir yang berjubah putih,
G’reja yang kudus, esa, kepadaMu menyembah.

3. Bapa agung dan kudus, mahamurah dan rahmani,
Putra Tunggal, Penebus, Roh, Penghibur yang sejati,
Langit-bumiMu penuh kemuliaan namaMu!

4. Kristus, Raja mulia, Putra Bapa yang abadi,
Kau tebus manusia oleh kurbanMu di salib.
Kuasa maut menyerah, sorga pun terbukalah!

5. TakhtaMu kekal teguh pada sisi kanan Bapa;
dalam penghakimanMu, tolong umatMu yang papa:
diri kami yang lemah dalam Dikau s’lamatlah!

6. Tiap hari namaMu kami puji dan muliakan,
kini dan selalu t’rus sampai kesudahan zaman.
Buat kami bertekun hingga Hari DatangMu.

7. Tuhan, kasihanilah! Kasihani kami ini;
dalam cahya kurnia tuntun yang telah Kaupilih.
Kau Harapan umatMu : kasihMu kekal teguh!

KJ.4 HAI MARI SEMBAH

1. Hai mari sembah Yang Maha besar,
Nyanyian syukur dengan bergemar.
Perisai umatNya, Yang Maha esa,
Mulia namaNya, takhtaNya megah

2. Hai masyhurkanlah keagunganNya;
cahaya terang itu jubahNya.
Gemuruh suaraNya di awan kelam;
Berjalanlah Dia di badai kencang.

3. Buana penuh mujizat ajaib,
ya Khalik, Engkau membuatnya baik.
Engkau memisahkan daratn dan laut
Dengan kuasa firman : besarlah Engkau!

4. PengasuhanMu betapa megah:
udara dan t’rang menyatakannya,
embun bertetesan dan hutan sejuk,
lembah maupun bukit cermin kasihMu!

5. UmatMu lemah dan dari debu,
tetap memgang janjiMu teguh.
Kasih setiaMu berlimpah terus,
Ya Khalik, Pembela dan Kawan kudus!

6. Ya Mahabesar, kekal kasihMu;
malaikat memb’ri pujian merdu,
pun kami, mahlukMu kecil dan lemah,
mengangkat pujian serta menyembah.

KJ.3 KAMI PUJI DENGAN RIANG

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t’rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb’ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud’ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira ‘ngajak kami pun serta.

4. Mari kita pun memuji dengan suara menggegap,
menyanyikan kuasa kasih yang teguh serta tetap.
Kita maju dan bernyanyi, jaya walau diserang,
Ikut mengagungkan kasih dalam lagu pemenang.

KJ.2 SUCI, SUCI, SUCI

1. Suci, suci, suci Tuhan Maha kuasa! Dikau kami puji di pagi yang teduh.
Dikau kami puji di pagi yang teduh. Suci, suci, suci, murah dan perkasa,
Allah Tritunggal, agung namaMu!

2. Suci, suci, suci! Kaum kudus tersungkur di depan takhtaMu memb’ri mahkotanya
Segenap malaikat sujud menyembahMu, Tuhan, Yang Ada s’lama-lamanya.

3. Suci, suci, suci! Walau tersembunyi, walau yang berdosa tak nampak wajahMu,
Kau tetap Yang Suci, tiada terimbangi, Kau Mahakuasa, murni kasihMu

4. Suci, suci, suci! Tuhan Mahakuasa! Patut Kau dipuji seluruh karyaMu.
Suci, suci, suci, murah dan perkasa, Allah Tritunggal, agung namaMu!

KJ 1. HALELUYA,PUJILAH

1. Haleluya! Pujilah Allah Yang Agung, Mahaesa!
Dalam Kristus kita kenal Allah Yang Hidup, Bapa kekal!
Langit, buana semesta patut memuji kuasaNya tak henti,
Limpah kasihNya tak terperi.

2. Haleluya! Pujilah Allah Yang Agung, Mahaesa!
Dalam Kristus kita kenal Allah Yang Hidup, Bapa kekal!
Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah!
Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang!